Sepengggal Hati yang kupunya,
Kecil, rapuh, merah
Sepenggal Hati yang kupunya,
tak ubahnya debu di udara kota
terbang laksana angin sepoi di musim semi
menimbulkan setitik noda di tubuh
Kecil, rapuh, merah
Sepenggal Hati yang kupunya,
tak mudah berubah, tak mudah redup
meski hujan terus menerpa, mencoba peruntungannya
atau badai yang terus mengamuk menarikan tarian ketakutan
waktu demi waktu
Karena Sepenggal Hati yang kupunya
sudah dikunci sebuah nama
yang menjaganya tetap kecil, rapuh, dan merah
Sepenggal Hati yang kupunya, akan kujaga dan kuwarnai
dengan bunga-bunga nirwana dan batu batu surga
sampai sang waktu tiba
untuk pemiliknya
(Dia)
0 komentar:
Posting Komentar