Ketika dua mata bertemu dan mengerling manja,
Ketika dua hati berdetak lebih cepat dan menyisakan jejak jejak kehidupan lain,
Ketika kedua pemilik bibir mengulas senyuman tiada akhir,
Ketika tingkah keduanya terlihat bodoh bagi sebagian orang,
itu saat ketika aku jatuh cinta padamu
Ketika kedua bola mata itu begitu merayu membelah kalbu,
Ketika hati jadi begitu sakit merindu sosokmu,
Ketika senyuman hanya terulas saat bertemu raga,
Ketika dunia terasa begitu gemerlap seperti bintang gemintang di langit malam,
itu saat aku jatuh cinta padamu
Bahkan,
Ketika kedua mata itu tak berseri lagi,
Ketika hati tak lagi berdetak riang,
Ketika senyum itu mengandung duka,
Ketika tingkah lucu itu menghilang ditelan kelamnya malam,
itu tetap saat aku jatuh cinta padamu
Jodohku, seperti lautan yang tak pernah terus menerjang menghantam, adakalanya tenang dan terang membelah kedalamannya, memperlihatkan surga dunianya
Jodohku, seperti langit yang penuh awan berarak, kadang putih berseri, lembut, mengundang imaji, tapi kadang juga gelap, kelabu, penuh bahaya
Jodohku, seperti tanah yang coklat pekat, menumbuhkan beragam kemerlap warna warni bunga mengundang decak dalam hati, tapi juga bisa retak, merekah, pecah
Jodohku, seperti dunia ku dan duniamu
Tak pernah benar-benar tenang, tapi juga tidak benar benar berbadai
Berat ringan, sulit mudah, gelap terang,
begitu tunjukkan keindahan hakiki
Itulah jodohku...
Aku dan kamu
(Memang Jodoh-aku dan kamu)
0 komentar:
Posting Komentar